PKB… OH… PKB….

Di DPRD Jawa Timur, Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) merupakan fraksi terbesar, memiliki 33 anggota. Sementara, FPDIP 31 anggota, F-Gab 15 anggota, FPG 11 anggota dan FTNI/Polri 10 anggota. Sebagai fraksi terbesar, ternyata terbesar pula masalah yang melilit partai yang didirikan warga NU itu.
Betapa tidak, FPDIP dan F-Gab, sudah sejak lama menjalin koalisi taktis untuk mencalonkan pasangan Imam Utomo-Soenarjo sebagai Cagub dan Cawagub. Sedangkan PKB, belum mengajukan calon lantaran terbelit persoalan internal yang tak kunjung selesai, bahkan cenderung semakin melebar.
Itulah sebabnya, di lintas fraksi, posisi Imam-Soenarjo dari hari ke hari semakin menguat. Sementara, PKB yang belum menetapkan calon, terlihat semakin kedodoran dan tertinggal jauh.
Keruwetan PKB bermula dari hasil penjaringan Tim 10 PKB-NU. Tim bertugas menjaring calon-calon gubernur yang diusulkan Cabang-cabang NU dan PKB, serta ulama seluruh Jawa Timur. Tim berhasil menjaring sembilan nama, masing-masing; Imam Utomo, Soenarjo, Saifullah Yusuf, Choirul Anam, Ali Maschan Moesa, Nuruddin A Rahman, Fathorrasjid, Fuad Anwar dan Bisrie Abdul Djalil.
Dari hasil penjaringan tersebut, DPW PKB kemudian menetapkan pasangan Imam Utomo (Gubernur Jatim) dan Saifullah Yusuf, Sekjen DPP PKB, sebagai Calon Gubernur Jatim 2003-2008. Persoalan mendadak muncul, karena Imam Utomo ternyata menampik Saifullah Yusuf, dan memilih berpasangan dengan Soenarjo yang sehari-harinya menjabat Sekda Pemprov Jatim.
Alasan Imam Utomo menampik Saifullah Yusuf, karena Saiful yang didukung mayoritas kiai di Jawa Timur, ditolak mentah-mentah oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ketua Dewan Syuro DPP PKB, yang juga paman Saifullah Yusuf. Penolakan keras Gus Dur atas Saiful membuat FKB melakukan penjaringan ulang, selain penjaringan yang sudah dihasilkan Tim 10 PKB-NU. Maka, didapatlah nama Mayjen TNI (Pur) Haris Sudarno, mantan Pangdam V/Brawijaya, warga NU yang masih kemenakan Rais Aam PBNU, KH MA Sahal Mahfudz.
Persoalan kembali muncul, karena Gus Dur ternyata sudah memegang nama Brigjen TNI (Pur) Abdul Kahfi, mantan Wagub DKI. Persoalan bertambah ruwet, karena mayoritas kiai di Jawa Timur, pada umumnya menolak Kahfi yang di mana-mana mengaku warga NU, tapi ke-NU-annya justru diragukan. Dan, selaku Sekjen DPP PKB, Saifullah Yusuf juga sangat getol menolak Kahfi dengan berbagai alasan. Diantaranya, proses masuknya Kahfi ke PKB tidak melalui prosesedur yang benar, dan pensiunan Brigjen ini tidak dikenal di Jatim sehingga nilai jualnya di lintas fraksi, sangat rendah. Karena itu, jika FKB nekat menjagokan Kahfi, hampir bisa dipastikan kalah bertanding dengan Imam Utomo. Selain figur Kahfi tidak menjual, kata Saifullah Yusuf, dari segi kepangkatan masih di bawah Imam Utomo yang bintang dua.
“Kalau ada bintang dua dan bintang satu bertanding, TNI/Polri pasti pilih bintang dua,” tegas Sekjen DPP PKB yang sudah malang melintang di dunia politik itu. Karena keruwetan tersebut, saat digelar Mukernas DPP PKB di Jakarta beberapa waktu lalu, Gus Dur kepada delegasi kiai Jatim menyatakan, “DPP PKB tidak punya calon, soal Calon Gubernur sepenuhnya diserahkan kepada Jawa Timur sendiri.”
Tapi, apa hendak dikata. Forum kiai-kiai yang bermusyawarah di Pesantren Lirboyo, Kediri, yang semula ingin menyepakati satu nama dari empat nama, yakni Saifullah Yusuf, Haris Sudarno, Abdul Kahfi dan KH Ali Maschan Moesa, gagal mengambil kata sepakat. Bahkan, nama calon yang muncul malah bertambah satu orang, yakni Mayjen TNI (Pur) Djoko Subroto, juga mantan Pangdam V/Brawijaya.
Dan, lima nama tersebut dikembalikan lagi ke DPP PKB. Lembaga tertinggi di PKB inilah yang dipersilakan memilih salah satu dari lima nama tersebut.
“Kalau begini caranya, yang mendapat rekom ya Kahfi,” keluh Saifullah Yusuf kepada Suara Santri. Hanya saja, selaku Sekjen DPP PKB, Saiful berjanji akan mengerahkan seluruh kemampuannya menentang pencalonan Kahfi. “Saya akan menentang keras, karena dasar pengambilan keputusan mencalonkan Kahfi tidak masuk akal sehat,” tandas Saiful.
Hingga berita ini diturunkan, PKB belum menetapkan Calon Gubernur. Sedangkan pasangan Imam Utomo dan Soenarjo yang diusung FPDIP dan F-Gab, semakin melesat jauh ke lintas fraksi, konon juga sudah berhasil menjalin komitmen diam-diam dengan sejumlah anggota FKB. Nah !(im)

Previous | Index | Next | Print artikel