Hormat Hingga Capek

Udara stadion Delta Sidoarjo Jatim pagi itu cukup segar. Tidak biasanya Hari Sabtu stadion sudah dibanjiri anak-anak muda berbaju doreng mirip TNI. Ternyata mereka adalah Banser se Jawa Timur sedang melaksanakan apel konsolidasi rutin di kalangan GP Ansor.
Bertindak sebagai pembina upacara atau inspektur upara diserahkan kepada tokoh kita, Abu Tomang. Nampak hadir di jejeran kursi VIP beberapa tokoh NU se Jawa Timur.
Upacara dimulai dan berjalan normal seperti biasa. Namun, ketika giliran inspektur upacara, Abu Tomang mengambil posisinya, dan komandan upacara memberikan aba-aba penghormatan kepada inspektur upacara terjadilah kejadian lucu. “Kepada inspektur upacara hormaaaaaaaaaaaaaaat grak!,” teriak sang komandan sambil mengangkat tangan penghormatan. Seluruh peserta apel ikut memberikan hormat, yang kemudian dibalas oleh inspektur upacara.
Anehnya, posisi saling menghormat itu berlangsung cukup lama. Sang komandan gelisah, melihat inspektur tidak menurunkan tangannya tanda selesainya penghormatan. Para Banser peserta apel sudah ada yang mulai gerak-gerak; garuk-garuk karena gatal, tangan ngilu dan sebagainya. “Tegaaaaaaaak grak !,”suara komandan tiba-tiba terdengar nyaring sekali, nekad !.
Setelah upacara selesai, Abu Tomang menghampiri komandan upacara tadi. “Ndan, hormatnya tadi kok lama banget, tanganku sampai kesemutan,” gerutunya.
“Lho, tadi kok kiai ndak mau ngasih aba-aba selesai?, kata komandan nggak mau disalahkan.
“Komandannya kamu kok saya yang ngasih aba-aba, “ jawab abu Tomang tidak merasa bersalah.
“Memang betul komandannya aku, tetapi Kiai harus menurunkan tangan sebagai tanda penghormatan sudah selesai, baru saya ngasih aba-aba penghormatan sudah selesai. Tadi saya nekad teriak ‘tegaaaak grak’ karena saya sudah pegel menunggu kiai kok diam saja”, jelas komandan dengan nada menggurui.
“Ooooo, begitu caranya, waaaah beginilah kalau kiai tidak pernah ikut upacara”, Jawab Abu Tomang yang disambut tawa para undangan VIP.

Previous | Index | Next | Print artikel